Artikel Psikologi

Apakah Pemimpin Dilahirkan atau Dibentuk?

Author Photo

Robi Maulana

· 2 min read
Thumbnail

Apakah Pemimpin Dilahirkan atau Dibentuk?

Napoleon Bonaparte pernah berkata, “Kemuliaan bersifat sementara, tetapi ketidakjelasan adalah selamanya.” Tapi apa yang ada pada sifat manusia yang menakdirkan beberapa orang, seperti Napoleon, untuk mencapai kejayaan? Apakah kemampuan untuk memimpin, mencapai, dan bahkan mengubah dunia adalah sesuatu yang dilahirkan dalam diri seseorang? Atau, apakah menjadi pemimpin yang sukses adalah sesuatu yang diperoleh seiring waktu?

Penelitian baru yang diterbitkan di Journal of Personality and Social Psychology memberikan wawasan baru tentang pertanyaan kuno ini. Peneliti dari University of Houston, University of Illinois, dan University of Tübingen di Jerman membandingkan hasil tes kepribadian dari 1.795 individu yang pertama kali mengikuti tes kepribadian pada tahun 1960 (pada usia 16), dan kemudian lagi pada tahun 2010 (pada usia 66).

Para ilmuwan memeriksa 10 aspek kepribadian, salah satunya adalah kepemimpinan. Pemikirannya adalah: jika pemimpin memang dilahirkan, hasil tes kepribadian peserta pada usia 16 dan 66 seharusnya relatif konsisten. Namun, jika pemimpin dibentuk, peserta secara teori harus menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kepemimpinan yang dilaporkan sendiri selama kurun waktu 50 tahun.

Untuk menilai dimensi kepribadian dalam hal kepemimpinan, peserta diminta untuk menunjukkan tingkat persetujuan mereka dengan pernyataan-pernyataan berikut: (1) “Saya adalah pemimpin dalam kelompok saya,” (2) “Saya berpengaruh,” (3) “Saya pernah memegang banyak jabatan terpilih,” (4) “Orang-orang secara alami mengikuti saya,” dan (5) “Saya suka membuat keputusan.”

Inilah yang mereka temukan. Mayoritas besar peserta, tepatnya 79%, tidak menunjukkan perbedaan dalam kepemimpinan yang dilaporkan sendiri selama kurun waktu 50 tahun. Dengan kata lain, hampir 80% orang memiliki pendapat yang sama tentang diri mereka sebagai pemimpin pada usia 16 seperti yang mereka miliki pada usia 66. Sebanyak 17% individu melaporkan peningkatan dalam kepemimpinan sementara 4% melaporkan penurunan.

Angka-angka ini mungkin tidak berarti banyak dengan sendirinya, tetapi berbicara banyak tentang sifat kepemimpinan ketika dibandingkan dengan sembilan dimensi kepribadian lainnya yang diuji. Ternyata, dari 10 dimensi kepribadian yang diuji, dimensi kepemimpinan adalah yang paling mungkin tetap konsisten sepanjang hidup. Misalnya, sifat kepribadian seperti kepekaan sosial, kerapian, kepercayaan diri, dan ketenangan semuanya menunjukkan kesamaan kurang dari 55% ketika membandingkan hasil peserta pada tahun 1960 dan 2010 (dengan peningkatan rata-rata 42%). Dalam kaitannya dengan sifat kepribadian lainnya, kepemimpinan tampaknya sangat tahan terhadap perubahan sepanjang hidup.

Kembali ke pertanyaan apakah pemimpin dilahirkan atau dibentuk, studi ini menunjukkan bahwa argumen “nativis” — bahwa pemimpin dilahirkan, bukan dibentuk — lebih mungkin benar. Tentu saja, itu tidak berarti bahwa tidak ada beberapa jalan untuk menjadi pemimpin yang hebat. Mungkin Shakespeare yang paling dekat dengan kebenaran ketika dia berkata, “Beberapa orang dilahirkan hebat, beberapa mencapai kehebatan, dan beberapa memiliki kehebatan yang terpaksa diberikan kepada mereka.”

FAQs

Apakah kepemimpinan lebih dipengaruhi oleh genetik atau lingkungan?
Studi ini menunjukkan bahwa kepemimpinan lebih dipengaruhi oleh faktor genetik, karena sifat ini tetap konsisten sepanjang hidup.

Apa dimensi kepribadian lain yang diuji dalam penelitian ini?
Penelitian ini menguji dimensi seperti kepekaan sosial, kerapian, kepercayaan diri, dan ketenangan.

Bagaimana hasil studi ini mendukung argumen bahwa pemimpin dilahirkan, bukan dibentuk?
Hasil menunjukkan bahwa mayoritas besar individu mempertahankan persepsi yang sama tentang kepemimpinan mereka dari masa remaja hingga lanjut usia, menunjukkan bahwa sifat kepemimpinan cenderung bersifat bawaan.

#kepemimpinan#personality#leadership#psikologi#mental health
Author Photo

About Robi Maulana

Penjaga integritas data yang masih jatuh cinta dengan ilmu psikologi. Menulis di sini adalah cara Robi memastikan cinta itu tetap bersemi.