Teknik Pomodoro sering disebut-sebut sebagai cara sederhana yang bisa diandalkan untuk meningkatkan produktivitas, terutama bagi mereka yang mengalami ADHD. Namun, setelah mencobanya, saya menyadari bahwa pikiran ADHD lebih keras kepala daripada sekadar pengatur waktu. Inilah alasan mengapa saya memutuskan untuk mengadaptasi teknik ini agar lebih sesuai dengan kebutuhan saya, terutama ketika sedang menghadapi “paralisis ADHD.” Meskipun tidak selalu berhasil, teknik yang saya kembangkan ini telah menjadi penyelamat dalam menggerakkan saya memulai tugas-tugas.
Mengapa Paralisis ADHD Terjadi?
Paralisis ADHD adalah kondisi di mana seseorang kesulitan memulai sebuah tugas, bahkan jika tugas itu adalah sesuatu yang ingin mereka lakukan. Beberapa penyebab utamanya antara lain:
-
Kadar Dopamin yang Rendah
Orang dengan ADHD memiliki kadar dopamin yang lebih rendah. Dopamin adalah neurotransmitter yang bertanggung jawab atas motivasi dan kontrol impuls, yang berarti kekurangannya membuat seseorang sulit untuk termotivasi. -
Merasa Kewalahan
Pikiran ADHD sering kali memecah tugas menjadi rangkaian tindakan kecil yang melelahkan, membuat tugas sederhana tampak jauh lebih rumit daripada seharusnya. -
Takut Gagal
Banyak penderita ADHD juga mengalami Rejection Sensitivity Dysphoria (RSD), yaitu ketakutan akan penolakan akibat kegagalan, yang membuat mereka terjebak dalam keinginan untuk sempurna dan akhirnya menghindari mencoba sesuatu sama sekali.
Mengapa Teknik Pomodoro Populer untuk Mengatasi Paralisis ADHD?
Teknik Pomodoro membantu kita melewati fase awal yang sulit dalam memulai tugas. Dengan memecah pekerjaan menjadi interval waktu singkat, seperti 5-10 menit, teknik ini terasa lebih ringan dan membuat kita lebih mudah untuk mulai. Kuncinya adalah memberi kesempatan untuk berhenti setelah interval singkat, yang sebenarnya dapat memicu hyperfocus — keadaan di mana seseorang dengan ADHD benar-benar tenggelam dalam tugasnya.
Tiga Cara Mengadaptasi Teknik Pomodoro untuk Mengatasi Paralisis ADHD
Berikut adalah beberapa cara saya mengadaptasi teknik Pomodoro untuk menghadapi paralisis ADHD:
1. Gunakan Acara Kehidupan Nyata, Bukan Menit
Alih-alih menggunakan pengatur waktu, gunakan kejadian nyata sebagai pemicu. Misalnya, mulai berolahraga ketika memasak pasta yang membutuhkan 10 menit untuk matang. Dengan cara ini, waktu yang tersedia menjadi lebih relevan dan terasa mendesak.
2. Habit Stacking untuk Mempermudah Memulai
Pairing kebiasaan baru dengan sesuatu yang sudah rutin Anda lakukan membantu melawan prokrastinasi. Misalnya, lakukan peregangan setiap kali Anda menyalakan laptop atau latihan afirmasi positif saat mandi.
3. Buat Persaingan untuk Memacu Motivasi
Jika imbalan bukan motivator yang kuat, cobalah persaingan. Anda bisa menantang diri sendiri atau orang lain dalam hal kecepatan menyelesaikan tugas. Misalnya, “Bisakah saya merapikan tempat tidur dalam waktu kurang dari 30 detik?”
Dengan mencoba teknik ini, Anda bisa membuat Pomodoro lebih menyenangkan dan relevan untuk kehidupan Anda.
FAQs mengenai Teknik Pomodoro ADHD
Apa itu Teknik Pomodoro?
Teknik Pomodoro adalah metode manajemen waktu di mana Anda bekerja dalam interval waktu yang ditentukan (biasanya 25 menit) diikuti dengan istirahat singkat.
Bagaimana Teknik Pomodoro membantu ADHD?
Teknik ini memecah pekerjaan menjadi tugas-tugas kecil yang lebih bisa dikelola, sehingga lebih mudah untuk memulai.
Apakah Pomodoro bekerja untuk semua orang dengan ADHD?
Tidak semua orang akan merespons dengan cara yang sama. Beberapa orang mungkin perlu mengadaptasinya agar sesuai dengan gaya kerja mereka.
About Robi Maulana
Penjaga integritas data yang masih jatuh cinta dengan ilmu psikologi. Menulis di sini adalah cara Robi memastikan cinta itu tetap bersemi.