Artikel Psikologi

Jadi Sukses Dengan Hanya Mementingkan Diri Sendiri, Emangnya Bisa?

Author Photo

Robi Maulana

· 2 min read
Thumbnail

Apakah Sifat Egois Membawa Kesuksesan?

Ketika kita memikirkan kesuksesan, seringkali yang terlintas adalah sosok seperti Gordon Gekko—pebisnis kejam yang akan melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya, bahkan jika itu berarti memanfaatkan orang lain atau melanggar aturan. Namun, apakah sikap egois seperti itu benar-benar membawa kesuksesan? Ataukah ada cara yang lebih bertanggung jawab untuk mencapai kesuksesan di dunia modern?

Penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Journal of Personality and Social Psychology mencoba menjawab pertanyaan ini. Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Kimmo Eriksson dari Stockholm University menguji apakah orang egois lebih “sukses” – diukur berdasarkan pendapatan tahunan dan jumlah anak biologis – dibandingkan orang yang tidak egois.

Penelitian dan Hasil

Peneliti pertama-tama memeriksa data dari General Social Survey (GSS), sebuah survei opini publik besar yang dilakukan terhadap sampel representatif warga Amerika. Mereka menilai egoisme individu melalui kombinasi tanggapan terhadap pernyataan seperti, “Orang harus bersedia membantu mereka yang kurang beruntung,” dan “Orang perlu menjaga diri sendiri dan tidak terlalu khawatir tentang orang lain.”

Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang lebih tidak egois dalam sikap dan perilaku cenderung memiliki pendapatan yang lebih tinggi dan lebih banyak anak. Dengan kata lain, orang yang dermawan justru lebih sukses dalam dua ukuran tradisional ini dibandingkan orang yang egois.

Para peneliti kemudian mencoba mereplikasi hasil mereka di wilayah lain. Dengan menggunakan data dari European Social Survey (ESS), mereka menemukan hasil yang serupa di Eropa. Bahkan, mereka menemukan bahwa kedermawanan seseorang memiliki efek jangka panjang terhadap kesuksesan, di mana orang yang lebih dermawan cenderung meraih lebih banyak kesuksesan di kemudian hari.

Peneliti menyimpulkan, “Orang yang lebih dermawan cenderung memiliki tingkat kesuburan dan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan orang yang egois.”

Mitos Egoisme dalam Kesuksesan

Meskipun data menyoroti manfaat dari sifat tidak egois, pandangan egoisme sebagai jalan menuju kesuksesan masih hidup dan berkembang. Dalam survei lanjutan terhadap 400 orang Amerika, 68% dari mereka percaya bahwa orang egois lebih umum di antara mereka yang berpenghasilan tinggi. Ini menunjukkan bahwa masih banyak yang salah paham tentang hubungan antara egoisme dan kesuksesan.

FAQs

Apakah orang egois lebih sukses daripada yang tidak egois?
Tidak, penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidak egois cenderung lebih sukses dalam hal pendapatan dan jumlah anak.

Apakah kedermawanan berdampak pada kesuksesan jangka panjang?
Ya, kedermawanan memiliki efek jangka panjang terhadap kesuksesan, termasuk peningkatan pendapatan dan keluarga yang lebih besar.

Mengapa banyak orang masih percaya bahwa hanya mementingkan diri sendiri membawa kesuksesan?
Mitos ini masih berkembang karena pandangan umum tentang sifat kejam dalam bisnis dan kesuksesan, meskipun penelitian menunjukkan sebaliknya.

#egoisme#kesuksesan#psikologi sosial#penelitian#kebahagiaan
Author Photo

About Robi Maulana

Penjaga integritas data yang masih jatuh cinta dengan ilmu psikologi. Menulis di sini adalah cara Robi memastikan cinta itu tetap bersemi.