Apakah Optimisme Kunci untuk Hidup Lebih Panjang?
Usia memang nggak ada yang tahu. Tapi kalo nggak ada aral melintang, satu sikap ini bisa membuat harapan hidup kamu lebih tinggi.
Tapi apa coba? Apakah diet, olahraga, dan tidur cukup sudah cukup? Ataukah faktor non-fisik seperti dukungan sosial dan memiliki tujuan hidup justru lebih berperan dalam memperpanjang umur?
Penelitian baru yang diterbitkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan bahwa faktor non-fisik mungkin lebih penting dari yang sebelumnya diperkirakan. Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Lewina Lee dari Boston University School of Medicine menemukan hubungan kuat antara sifat kepribadian optimisme dan “umur panjang yang luar biasa” – yaitu hidup sampai usia 85 tahun atau lebih.
Penelitian dan Hasil
Untuk menemukan kesimpulan ini, para peneliti menganalisis data dari dua studi longitudinal terpisah, yaitu Nurses’ Health Study (NHS) dan Veterans Affairs Normative Aging Study (NAS). Sebanyak 69.744 wanita dan 1.429 pria terlibat dalam analisis ini. Ada tiga informasi penting yang diukur: penilaian optimisme, usia dan status kematian, serta riwayat medis dan psikologis peserta.
Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang memiliki tingkat optimisme lebih tinggi cenderung hidup lebih lama. Wanita yang berada di kuartil tertinggi pada skala optimisme hidup sekitar 15% lebih lama dibandingkan wanita di kuartil terbawah. Hasil serupa juga ditemukan pada pria, di mana pria yang lebih optimis hidup 11% lebih lama daripada pria yang pesimis.
Mengapa Optimisme Berpengaruh?
Para peneliti juga mencoba mencari tahu apa yang menyebabkan optimisme memengaruhi umur panjang. Salah satu hipotesis adalah bahwa orang optimis cenderung membuat pilihan hidup yang lebih sehat, sehingga meningkatkan umur panjang. Namun, setelah menyesuaikan variabel-variabel terkait kesehatan seperti diabetes dan depresi, efek optimisme masih tetap signifikan, meskipun sedikit berkurang.
Para peneliti berspekulasi bahwa ada sesuatu yang unik dalam sifat optimisme yang secara langsung mampu memperpanjang umur, di luar faktor-faktor kesehatan fisik.
FAQs
Apakah optimisme benar-benar memperpanjang umur?
Ya, penelitian menunjukkan bahwa orang yang lebih optimis cenderung hidup lebih lama dibandingkan mereka yang pesimis.
Apakah optimisme mempengaruhi kesehatan fisik secara langsung?
Optimisme mendorong gaya hidup sehat, tetapi juga memiliki efek unik yang tidak sepenuhnya bergantung pada kondisi fisik.
Apakah ada faktor lain yang berpengaruh terhadap umur panjang selain optimisme?
Faktor non-fisik seperti dukungan sosial dan memiliki tujuan hidup juga berperan dalam memperpanjang umur, selain faktor-faktor fisik seperti diet dan olahraga.
About Robi Maulana
Penjaga integritas data yang masih jatuh cinta dengan ilmu psikologi. Menulis di sini adalah cara Robi memastikan cinta itu tetap bersemi.