Definisi dari Counterconditioning
Counterconditioning adalah metode yang digunakan untuk mengubah respons seseorang terhadap stimulus tertentu, khususnya stimulus yang memicu reaksi negatif seperti rasa takut, cemas, atau kebencian. Teknik ini melibatkan pembentukan asosiasi baru yang lebih positif atau netral terhadap stimulus tersebut, sehingga respons negatif yang sebelumnya dipicu dapat berkurang atau hilang.
Definisi Counterconditioning menurut para ilmuwan
Menurut Mary Cover Jones
Mary Cover Jones (1924), yang dikenal sebagai “Ibu dari Terapi Perilaku,” adalah salah satu yang pertama kali menggunakan counterconditioning dalam praktik klinis. Ia menunjukkan bahwa rasa takut pada anak-anak dapat dikurangi melalui pengkondisian ulang dengan menghadirkan stimulus yang menenangkan bersamaan dengan stimulus yang menakutkan.
Menurut Joseph Wolpe
Joseph Wolpe (1958) mengembangkan teknik counterconditioning yang disebut systematic desensitization, di mana pasien secara bertahap dihadapkan pada stimulus yang menyebabkan ketakutan dalam kondisi yang aman dan rileks untuk mengurangi respons kecemasan secara bertahap.
Contoh kasus
Seorang pasien yang takut terhadap anjing dapat diberikan terapi counterconditioning dengan menghadirkan anjing yang ramah di lingkungan yang aman dan menyenangkan. Seiring waktu, dengan menghadirkan stimulus positif (seperti hadiah atau pujian), respons takut terhadap anjing akan berkurang dan digantikan dengan respons yang lebih netral atau positif.
Istilah terkait
- Classical Conditioning: Sebuah proses di mana stimulus netral diasosiasikan dengan stimulus yang memunculkan respons otomatis.
- Desensitization: Proses pengurangan sensitivitas terhadap stimulus yang memicu reaksi negatif melalui eksposur berulang.
- Exposure Therapy: Sebuah pendekatan terapeutik yang melibatkan eksposur bertahap kepada stimulus yang menimbulkan kecemasan untuk mengurangi respons emosional negatif.
FAQs mengenai Counterconditioning
Apa itu counterconditioning? Counterconditioning adalah teknik terapi di mana respons yang tidak diinginkan terhadap stimulus diubah menjadi respons yang lebih diinginkan melalui pengkondisian baru.
Bagaimana counterconditioning bekerja dalam terapi? Dalam counterconditioning, pasien dikenalkan dengan stimulus yang sebelumnya menimbulkan respons negatif dalam konteks yang aman dan positif, sehingga respons negatif berangsur-angsur berkurang dan digantikan dengan respons yang lebih netral atau positif.
Apa perbedaan antara counterconditioning dan classical conditioning? Classical conditioning melibatkan pembentukan asosiasi antara stimulus baru dan respons otomatis, sedangkan counterconditioning berfokus pada menggantikan respons yang sudah ada dengan respons baru yang diinginkan.
Dalam situasi apa counterconditioning sering digunakan? Counterconditioning sering digunakan dalam terapi untuk mengatasi fobia, kecemasan, dan reaksi negatif yang tidak diinginkan terhadap stimulus tertentu.
Apa itu systematic desensitization? Systematic desensitization adalah bentuk counterconditioning yang melibatkan eksposur bertahap terhadap stimulus yang menakutkan dalam kondisi yang aman dan rileks untuk mengurangi kecemasan.
Bagaimana cara counterconditioning mengurangi fobia? Dengan memperkenalkan stimulus yang menakutkan dalam konteks yang positif dan aman, counterconditioning membantu pasien membangun asosiasi baru yang lebih netral atau positif, yang secara bertahap mengurangi fobia.
Siapa yang pertama kali menggunakan counterconditioning? Mary Cover Jones adalah salah satu yang pertama kali menggunakan counterconditioning untuk mengurangi rasa takut pada anak-anak.
Apa peran Joseph Wolpe dalam counterconditioning? Joseph Wolpe mengembangkan teknik systematic desensitization, yang merupakan salah satu bentuk counterconditioning yang paling terkenal dan banyak digunakan dalam pengobatan fobia.
Apakah counterconditioning efektif untuk semua jenis ketakutan? Counterconditioning efektif untuk banyak jenis ketakutan dan respons negatif, tetapi hasilnya dapat bervariasi tergantung pada individu dan sifat ketakutan tersebut.
Apakah counterconditioning hanya digunakan dalam terapi perilaku? Meskipun terutama digunakan dalam terapi perilaku, counterconditioning juga dapat diterapkan dalam konteks pendidikan dan pelatihan untuk mengubah respons negatif terhadap stimulus tertentu.
Referensi Counterconditioning
- Jones, M. C. (1924). A Laboratory Study of Fear: The Case of Peter. Journal of Experimental Psychology.
- Wolpe, J. (1958). Psychotherapy by Reciprocal Inhibition. Stanford University Press.
- Pavlov, I. P. (1927). Conditioned Reflexes: An Investigation of the Physiological Activity of the Cerebral Cortex. Oxford University Press.
- Rescorla, R. A., & Wagner, A. R. (1972). A Theory of Pavlovian Conditioning: Variations in the Effectiveness of Reinforcement and Nonreinforcement. In A. H. Black & W. F. Prokasy (Eds.), Classical Conditioning II: Current Research and Theory. Appleton-Century-Crofts.
- Thorndike, E. L. (1911). Animal Intelligence: Experimental Studies. The Macmillan Company.
- Skinner, B. F. (1953). Science and Human Behavior. Macmillan.
- Bandura, A. (1977). Social Learning Theory. Prentice Hall.
- Watson, J. B., & Rayner, R. (1920). Conditioned Emotional Reactions. Journal of Experimental Psychology.
- Eysenck, H. J. (1960). Behavior Therapy and the Neuroses. Pergamon Press.
- Lazarus, A. A. (1971). Behavior Therapy and Beyond. McGraw-Hill.