Definisi dari Attitude
Attitude adalah predisposisi evaluatif terhadap objek, orang, atau situasi yang mencakup tiga komponen utama: kognitif (keyakinan dan pengetahuan), afektif (perasaan dan emosi), dan perilaku (tindakan atau kecenderungan untuk bertindak). Attitude mempengaruhi bagaimana seseorang merespons berbagai aspek dalam kehidupannya, termasuk interaksi sosial dan pengambilan keputusan.
Definisi Attitude menurut para ilmuwan
Menurut Gordon Allport
Gordon Allport mendefinisikan attitude sebagai “keadaan mental dan neural dari kesiapan, diatur melalui pengalaman, yang memberikan pengaruh dinamis atau terarah pada respon individu terhadap semua objek dan situasi yang berhubungan dengannya.”
Menurut Richard LaPiere
Richard LaPiere menekankan bahwa attitude tidak selalu mencerminkan perilaku nyata. Dalam studinya, dia menemukan bahwa meskipun banyak orang menunjukkan attitude diskriminatif, tindakan mereka tidak selalu konsisten dengan sikap tersebut.
Menurut Martin Fishbein dan Icek Ajzen
Fishbein dan Ajzen mengembangkan Teori Tindakan Terencana, yang menyatakan bahwa attitude terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan bersama-sama membentuk niat perilaku, yang pada akhirnya mempengaruhi perilaku nyata.
Menurut Leon Festinger
Leon Festinger mengembangkan teori disonansi kognitif, yang menyatakan bahwa ketidakkonsistenan antara attitude dan perilaku menciptakan ketidaknyamanan psikologis, yang mendorong individu untuk mengubah salah satu untuk mencapai konsistensi.
Menurut John B. Watson
John B. Watson, seorang behavioris, berpendapat bahwa attitude adalah hasil dari pembelajaran dan pengkondisian. Menurutnya, pengalaman hidup dan interaksi sosial membentuk attitude individu melalui proses pengkondisian klasik dan operan.
Contoh kasus
Sikap Terhadap Kebersihan
Seorang individu dengan attitude positif terhadap kebersihan cenderung menjaga lingkungannya tetap bersih, membuang sampah pada tempatnya, dan mempraktikkan kebiasaan higienis.
Sikap Terhadap Pendidikan
Seorang siswa dengan attitude positif terhadap pendidikan akan lebih termotivasi untuk belajar, menghadiri kelas secara teratur, dan mencapai prestasi akademis yang tinggi.
Sikap Terhadap Lingkungan
Seseorang dengan attitude positif terhadap lingkungan akan mendukung praktik ramah lingkungan seperti daur ulang, pengurangan penggunaan plastik, dan konservasi energi.
Sikap Terhadap Teknologi
Individu dengan attitude positif terhadap teknologi akan lebih mungkin untuk mengadopsi teknologi baru, mempelajari penggunaan perangkat baru, dan menggunakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas mereka.
Istilah terkait
- Dissonansi Kognitif
- Teori Tindakan Terencana
- Pengkondisian Klasik
- Niat Perilaku
FAQs mengenai Attitude
Apa itu attitude? Attitude adalah predisposisi evaluatif terhadap objek, orang, atau situasi yang mencakup komponen kognitif, afektif, dan perilaku.
Bagaimana attitude terbentuk? Attitude terbentuk melalui pengalaman pribadi, pengaruh sosial, pendidikan, dan proses pembelajaran seperti pengkondisian klasik dan operan.
Apa saja komponen utama attitude? Komponen utama attitude adalah kognitif (keyakinan dan pengetahuan), afektif (perasaan dan emosi), dan perilaku (tindakan atau kecenderungan untuk bertindak).
Mengapa attitude penting? Attitude penting karena mempengaruhi bagaimana seseorang merespons berbagai aspek dalam kehidupannya, termasuk interaksi sosial dan pengambilan keputusan.
Bagaimana attitude mempengaruhi perilaku? Attitude mempengaruhi perilaku dengan membentuk niat perilaku, yang pada akhirnya mempengaruhi tindakan nyata individu terhadap objek atau situasi tertentu.
Apa itu disonansi kognitif? Disonansi kognitif adalah ketidakkonsistenan antara attitude dan perilaku yang menciptakan ketidaknyamanan psikologis, mendorong individu untuk mengubah salah satu untuk mencapai konsistensi.
Apa itu Teori Tindakan Terencana? Teori Tindakan Terencana adalah model yang menyatakan bahwa attitude terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan bersama-sama membentuk niat perilaku, yang pada akhirnya mempengaruhi perilaku nyata.
Bagaimana attitude dapat diubah? Attitude dapat diubah melalui pengalaman baru, pengaruh sosial, edukasi, dan perubahan dalam lingkungan atau situasi individu.
Apa peran pengalaman dalam pembentukan attitude? Pengalaman berperan penting dalam pembentukan attitude karena melalui interaksi dan kejadian-kejadian dalam kehidupan, individu mengembangkan keyakinan, perasaan, dan kecenderungan perilaku terhadap objek atau situasi tertentu.
Apa hubungan antara attitude dan norma sosial? Norma sosial mempengaruhi pembentukan dan perubahan attitude dengan menyediakan kerangka referensi tentang apa yang dianggap dapat diterima atau diharapkan dalam masyarakat atau kelompok sosial tertentu.
Referensi Attitude
- Allport, G. W. (1935). Attitudes. In C. Murchison (Ed.), Handbook of Social Psychology. Clark University Press.
- LaPiere, R. T. (1934). Attitudes vs. Actions. Social Forces, 13(2), 230-237.
- Fishbein, M., & Ajzen, I. (1975). Belief, Attitude, Intention, and Behavior: An Introduction to Theory and Research. Addison-Wesley.
- Festinger, L. (1957). A Theory of Cognitive Dissonance. Stanford University Press.
- Watson, J. B. (1924). Behaviorism. W.W. Norton & Company.
- Eagly, A. H., & Chaiken, S. (1993). The Psychology of Attitudes. Harcourt Brace Jovanovich College Publishers.
- Petty, R. E., & Cacioppo, J. T. (1986). Communication and Persuasion: Central and Peripheral Routes to Attitude Change. Springer-Verlag.
- Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes, 50(2), 179-211.
- Zimbardo, P. G., & Leippe, M. R. (1991). The Psychology of Attitude Change and Social Influence. McGraw-Hill.
- Albarracín, D., Johnson, B. T., & Zanna, M. P. (2005). The Handbook of Attitudes. Lawrence Erlbaum Associates.