Dementia

Definisi dari Dementia

Dementia adalah kondisi di mana fungsi kognitif seseorang, termasuk memori, bahasa, dan kemampuan pemecahan masalah, menurun secara signifikan. Gangguan ini sering memengaruhi kemampuan individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan dapat berkembang seiring waktu.

Definisi Dementia menurut para ilmuwan

Alzheimer’s Association (2021) mendefinisikan dementia sebagai istilah umum untuk menggambarkan penurunan kemampuan mental yang cukup parah hingga mengganggu kehidupan sehari-hari. Penyakit Alzheimer merupakan penyebab paling umum dari dementia.

APA (2020) mendefinisikan dementia sebagai gangguan neurokognitif yang melibatkan hilangnya fungsi otak, termasuk penurunan memori, perhatian, bahasa, dan kemampuan berpikir lainnya, yang cukup parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Contoh kasus

Seorang pria berusia 75 tahun mulai menunjukkan tanda-tanda pelupa yang ekstrem, seperti lupa di mana dia meletakkan benda atau bahkan lupa nama anggota keluarganya. Seiring berjalannya waktu, dia semakin kesulitan melakukan tugas-tugas sederhana, seperti memasak atau mengelola keuangannya. Dokternya mendiagnosisnya dengan dementia terkait Alzheimer setelah melakukan serangkaian tes kognitif.

Istilah terkait

  • Alzheimer’s disease (Penyakit Alzheimer): Penyebab paling umum dari dementia yang ditandai dengan plak dan kusut di otak, menyebabkan penurunan memori dan fungsi kognitif.
  • Cognitive decline (Penurunan kognitif): Penurunan progresif dalam kemampuan berpikir dan memecahkan masalah.
  • Neurodegeneration (Neurodegenerasi): Kerusakan atau kematian sel-sel saraf di otak yang terkait dengan penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson.

FAQs mengenai Dementia

Apa itu dementia?
Dementia adalah gangguan kognitif progresif yang menyebabkan penurunan memori, bahasa, dan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Apa penyebab utama dari dementia?
Penyebab paling umum dari dementia adalah penyakit Alzheimer, namun penyebab lainnya termasuk stroke, cedera otak, dan penyakit Parkinson.

Bagaimana dementia didiagnosis?
Dementia didiagnosis melalui serangkaian tes kognitif, neurologis, dan pencitraan otak untuk menilai fungsi memori, bahasa, dan pemecahan masalah.

Apakah dementia bisa disembuhkan?
Saat ini, belum ada obat untuk dementia. Namun, ada pengobatan yang dapat membantu mengelola gejala dan memperlambat perkembangan penyakit.

Apa saja gejala awal dari dementia?
Gejala awal dementia termasuk pelupa yang parah, kesulitan berkomunikasi, disorientasi, dan penurunan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas sehari-hari.

Apakah dementia hanya mempengaruhi orang tua?
Meskipun dementia lebih sering terjadi pada orang tua, kondisi ini tidak eksklusif pada kelompok usia ini dan dapat memengaruhi orang yang lebih muda dalam bentuk yang disebut Young-onset Dementia.

Bagaimana dementia mempengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang?
Seseorang dengan dementia mungkin kesulitan mengingat hal-hal sederhana, berkomunikasi dengan jelas, dan melakukan aktivitas sehari-hari seperti berpakaian, makan, atau mengelola keuangan.

Apa perbedaan antara dementia dan penurunan memori akibat penuaan normal?
Penurunan memori akibat penuaan normal adalah bagian dari proses alami penuaan dan tidak terlalu mengganggu kehidupan sehari-hari, sementara dementia menyebabkan penurunan kognitif yang parah dan progresif.

Apakah ada cara untuk mencegah dementia?
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menjaga gaya hidup sehat, termasuk olahraga, diet seimbang, dan menjaga aktivitas mental, dapat membantu mengurangi risiko dementia.

Bagaimana cara merawat seseorang dengan dementia?
Perawatan untuk seseorang dengan dementia melibatkan dukungan medis dan emosional, menciptakan lingkungan yang aman, dan memberikan bantuan dalam aktivitas sehari-hari yang sulit dilakukan.

Referensi Dementia

  • Alzheimer’s Association. (2021). 2021 Alzheimer’s disease facts and figures. Alzheimer’s & Dementia, 17(3), 327-406.
  • American Psychological Association. (2020). Clinical Practice Guidelines for the Treatment of Dementia. APA Publishing.
  • Dubois, B., Feldman, H. H., Jacova, C., & Cummings, J. L. (2014). Advancing research diagnostic criteria for Alzheimer’s disease: The IWG-2 criteria. The Lancet Neurology, 13(6), 614-629.
  • Gauthier, S., Reisberg, B., Zaudig, M., Petersen, R. C., Ritchie, K., Broich, K., … & Cummings, J. L. (2006). Mild cognitive impairment. The Lancet, 367(9518), 1262-1270.
  • Geda, Y. E., Roberts, R. O., Knopman, D. S., Christianson, T. J., Pankratz, V. S., Ivnik, R. J., & Petersen, R. C. (2010). Physical exercise, aging, and mild cognitive impairment: A population-based study. Archives of Neurology, 67(1), 80-86.
  • Jack Jr, C. R., & Holtzman, D. M. (2013). Biomarker modeling of Alzheimer’s disease. Neuron, 80(6), 1347-1358.
  • Livingston, G., Sommerlad, A., Orgeta, V., Costafreda, S. G., Huntley, J., Ames, D., & Cooper, C. (2017). Dementia prevention, intervention, and care. The Lancet, 390(10113), 2673-2734.
  • Petersen, R. C., & Morris, J. C. (2005). Mild cognitive impairment as a clinical entity and treatment target. Archives of Neurology, 62(7), 1160-1163.
  • Selkoe, D. J., & Hardy, J. (2016). The amyloid hypothesis of Alzheimer’s disease at 25 years. EMBO molecular medicine, 8(6), 595-608.
  • Wilson, R. S., Barnes, L. L., & Bennett, D. A. (2003). Assessment of lifetime participation in cognitively stimulating activities. Journal of Clinical and Experimental Neuropsychology, 25(5), 634-642.