Definisi dari Gangguan Disosiatif
Gangguan Disosiatif adalah gangguan mental di mana individu mengalami keterputusan dalam kesadaran, identitas, memori, dan persepsi diri. Kondisi ini sering kali terjadi sebagai respons terhadap trauma berat, seperti pelecehan fisik atau emosional di masa kecil. Gangguan ini dapat sangat mengganggu kemampuan seseorang untuk berfungsi secara normal dalam kehidupan sehari-hari.
Definisi Gangguan Disosiatif menurut para ilmuwan
Menurut DSM-5 (2013)
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi kelima (DSM-5), Gangguan Disosiatif mencakup gangguan seperti dissociative identity disorder (DID), dissociative amnesia, dan depersonalization/derealization disorder. Gangguan ini melibatkan kesulitan dalam integrasi aspek kesadaran dan identitas individu.
Menurut Putnam (1989)
Putnam menjelaskan bahwa Gangguan Disosiatif sering kali merupakan hasil dari mekanisme pertahanan yang digunakan individu untuk melindungi diri dari trauma yang tak tertahankan. Pemutusan ini memungkinkan mereka menghindari rasa sakit emosional yang intens, tetapi dapat menyebabkan gangguan dalam fungsi sehari-hari.
Contoh kasus
Seorang individu dengan dissociative identity disorder (DID), sebelumnya dikenal sebagai multiple personality disorder, mungkin memiliki beberapa identitas yang berbeda-beda, masing-masing dengan ingatan, perilaku, dan preferensi yang unik. Identitas-identitas ini dapat bergantian mengendalikan perilaku individu, sering kali tanpa disadari oleh identitas lain, sehingga menyebabkan kesulitan besar dalam kehidupan sosial dan profesional.
Istilah terkait
- Trauma (Trauma): Pengalaman yang sangat menyakitkan secara emosional, sering kali menjadi pemicu utama Gangguan Disosiatif.
- Depersonalization (Depersonalisasi): Perasaan terlepas dari diri sendiri, seolah-olah mengamati diri dari luar tubuh.
- Amnesia (Amnesia): Hilangnya memori, sering kali terkait dengan peristiwa traumatis atau pengalaman yang tak tertahankan secara emosional.
FAQs mengenai Gangguan Disosiatif
Apa itu Gangguan Disosiatif?
Gangguan Disosiatif adalah gangguan mental yang melibatkan pemutusan atau gangguan dalam memori, identitas, kesadaran, dan persepsi diri, sering kali sebagai respons terhadap trauma berat.
Bagaimana cara Gangguan Disosiatif didiagnosis?
Gangguan Disosiatif biasanya didiagnosis oleh seorang profesional kesehatan mental melalui wawancara klinis dan evaluasi mendalam terhadap sejarah trauma dan gejala yang dialami oleh individu.
Apakah Gangguan Disosiatif bisa disembuhkan?
Meskipun tidak ada “penyembuhan” yang pasti, perawatan seperti terapi kognitif perilaku (CBT) dan terapi trauma dapat membantu individu mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Apa yang menyebabkan Gangguan Disosiatif?
Penyebab utama Gangguan Disosiatif biasanya adalah trauma berat, terutama di masa kanak-kanak, seperti pelecehan fisik atau emosional.
Apa perbedaan antara dissociative amnesia dan depersonalization/derealization disorder?
Dissociative amnesia melibatkan hilangnya ingatan terkait peristiwa traumatis, sedangkan depersonalization/derealization disorder melibatkan perasaan terlepas dari diri sendiri atau lingkungan sekitar.
Apakah individu dengan dissociative identity disorder (DID) menyadari identitas yang berbeda dalam diri mereka?
Tidak selalu. Sering kali, identitas yang berbeda tidak menyadari satu sama lain, dan individu mungkin mengalami kesulitan dalam memahami perubahan perilaku yang tiba-tiba.
Apakah Gangguan Disosiatif umum terjadi?
Gangguan Disosiatif relatif jarang, tetapi sering kali tidak terdiagnosis karena gejalanya bisa mirip dengan gangguan lain seperti PTSD atau depresi.
Apa dampak jangka panjang dari Gangguan Disosiatif jika tidak diobati?
Jika tidak diobati, Gangguan Disosiatif dapat menyebabkan disfungsi signifikan dalam kehidupan sosial, profesional, dan pribadi, serta meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan bunuh diri.
Apakah Gangguan Disosiatif bisa disebabkan oleh faktor genetik?
Meskipun trauma adalah faktor utama, ada beberapa bukti bahwa kerentanan terhadap Gangguan Disosiatif dapat memiliki komponen genetik, tetapi lebih banyak penelitian diperlukan di bidang ini.
Apakah terapi hipnosis efektif untuk pengobatan Gangguan Disosiatif?
Terapi hipnosis dapat membantu beberapa individu mengakses ingatan yang tertekan atau memahami identitas alternatif, tetapi harus dilakukan oleh profesional yang berpengalaman untuk menghindari komplikasi lebih lanjut.
Referensi Gangguan Disosiatif
- American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (5th ed.). American Psychiatric Publishing.
- Putnam, F. W. (1989). Diagnosis and Treatment of Multiple Personality Disorder. Guilford Press.
- Spiegel, D. (1997). Trauma, Dissociation, and Memory: New Perspectives on Treatment. American Psychiatric Press.
- van der Kolk, B. A. (2014). The Body Keeps the Score: Brain, Mind, and Body in the Healing of Trauma. Viking Press.
- Ross, C. A. (1997). Dissociative Identity Disorder: Diagnosis, Clinical Features, and Treatment of Multiple Personality. John Wiley & Sons.
- Nijenhuis, E. R., van der Hart, O., & Steele, K. (2004). Trauma-Related Structural Dissociation of the Personality. Norton & Company.
- Dell, P. F., & O’Neil, J. A. (Eds.). (2009). Dissociation and the Gangguan Disosiatif: DSM-V and Beyond. Routledge.
- Sar, V. (2011). Epidemiology of Gangguan Disosiatif: An Overview. Epidemiology Research International, 2011.
- Gleaves, D. H. (1996). The Etiology of Gangguan Disosiatif: A Synthesis of Research Findings. Journal of Trauma & Dissociation, 7(3), 35-67.
- Steele, K., Boon, S., & van der Hart, O. (2005). Treating Trauma-Related Dissociation: A Practical, Integrative Approach. Norton & Company.