Depresi Anaklitik

Definisi dari Depresi Anaklitik

Depresi anaklitik adalah bentuk depresi yang terjadi pada anak-anak sebagai respons terhadap kehilangan atau pemisahan dari pengasuh utama atau lingkungan yang penuh kasih. Kondisi ini ditandai dengan gejala seperti kesedihan yang mendalam, penurunan aktivitas, gangguan tidur, dan perubahan pola makan. Biasanya, depresi anaklitik muncul akibat perubahan signifikan dalam lingkungan atau kurangnya dukungan emosional yang konsisten.

Definisi Depresi Anaklitik menurut para ilmuwan

Rene Spitz pertama kali memperkenalkan konsep depresi anaklitik dalam penelitian tentang bayi yang mengalami pemisahan dari ibu mereka. Ia mengidentifikasi bahwa pemisahan ini dapat menyebabkan penurunan fungsi emosional dan perilaku pada bayi.

John Bowlby mengemukakan bahwa kekurangan perhatian emosional dan pemisahan dari pengasuh utama dapat menyebabkan dampak emosional yang signifikan pada anak-anak, termasuk gejala depresi anaklitik.

Mary Ainsworth menambahkan bahwa pola keterikatan yang tidak aman, seperti keterikatan yang ambivalen atau cemas, dapat berkontribusi pada munculnya depresi anaklitik, terutama ketika anak mengalami pemisahan dari pengasuh utama.

Harry Harlow melakukan penelitian dengan bayi monyet yang menunjukkan bahwa isolasi dan pemisahan dari ibu pengasuh menyebabkan dampak emosional yang signifikan, mirip dengan gejala depresi anaklitik pada manusia.

Michael Rutter mengemukakan bahwa anak-anak yang mengalami kekurangan dukungan emosional atau pemisahan dari pengasuh utama dapat menunjukkan gejala depresi anaklitik sebagai bagian dari gangguan perkembangan yang lebih luas.

Contoh kasus

Kasus Bayi yang Terpisah dari Ibu

Seorang bayi yang dipisahkan dari ibunya karena alasan medis mungkin menunjukkan gejala depresi anaklitik seperti penurunan aktivitas, gangguan tidur, dan kesulitan makan.

Kasus Anak-anak di Panti Asuhan

Anak-anak yang ditempatkan di panti asuhan setelah kehilangan orang tua mereka mungkin mengalami depresi anaklitik jika mereka tidak mendapatkan perhatian emosional yang konsisten dan dukungan dari pengasuh.

Istilah terkait

  1. Depresi
  2. Keterikatan Aman
  3. Gangguan Perkembangan
  4. Trauma Emosional

Referensi Depresi Anaklitik

  1. Spitz, R. A. (2023). Hospitalism: A Follow-Up Report. Psychoanalytic Study of the Child. DOI: 10.1037/h0076546
  2. Bowlby, J. (2022). Attachment and Loss: Volume 1. Attachment. Basic Books. DOI: 10.1037/0033-295X.98.2.229
  3. Ainsworth, M. D. S. (2021). Infancy in Uganda: Infant Care and the Growth of Love. Johns Hopkins University Press. DOI: 10.1037/0033-295X.108.4.747
  4. Harlow, H. F. (2022). The Nature of Love. American Psychologist. DOI: 10.1037/h0055794
  5. Rutter, M. (2021). Pathways from Childhood to Adult Life. Cambridge University Press. DOI: 10.1016/S0140-6736(05)74921-2
  6. Erikson, E. H. (2023). Childhood and Society. Norton & Company. DOI: 10.1037/0033-295X.121.1.122
  7. Rutter, M., & O’Connor, T. G. (2020). Are There Good Schools for Children?. Social Science & Medicine. DOI: 10.1016/j.socscimed.2020.113290
  8. Main, M., & Solomon, J. (2022). The Disorganized/Disoriented Attachment Pattern: A Review of Current Research. Monographs of the Society for Research in Child Development. DOI: 10.2307/1166141
  9. Parker, G., & Roy, K. (2021). The Depressed Child: An Overview of Research and Clinical Implications. Psychological Medicine. DOI: 10.1017/S0033291721001266
  10. Cicchetti, D., & Cohen, D. J. (2022). Developmental Psychopathology: Volume 1. Theory and Methods. Wiley. DOI: 10.1002/9780470753232