Definisi dari Teori Atribusi
Teori atribusi adalah konsep dalam psikologi sosial yang menjelaskan bagaimana individu menginterpretasikan dan memberi alasan terhadap perilaku mereka sendiri dan orang lain. Teori ini mencakup dua jenis atribusi utama: atribusi internal (disposisional) dan atribusi eksternal (situasional). Teori atribusi membantu memahami bagaimana orang membuat penilaian tentang penyebab perilaku dan kejadian, serta bagaimana penilaian ini mempengaruhi emosi dan perilaku mereka.
Definisi Teori Atribusi menurut para ilmuwan
Menurut Fritz Heider
Fritz Heider adalah salah satu pelopor teori atribusi, yang menyatakan bahwa manusia adalah “ilmuwan naïf” yang selalu mencari penyebab di balik perilaku dan kejadian. Heider membedakan antara atribusi internal (disposisional) dan eksternal (situasional).
Menurut Harold Kelley
Harold Kelley mengembangkan model kovariasi, yang menyatakan bahwa individu menentukan penyebab perilaku berdasarkan konsensus, konsistensi, dan distingtivitas. Jika perilaku seseorang konsisten dalam berbagai situasi, orang cenderung membuat atribusi internal.
Menurut Bernard Weiner
Bernard Weiner menekankan pentingnya emosi dalam atribusi. Weiner berargumen bahwa atribusi kausal mempengaruhi emosi seseorang, seperti rasa bangga atau malu, yang pada gilirannya mempengaruhi motivasi dan perilaku.
Menurut Edward Jones dan Keith Davis
Jones dan Davis mengembangkan teori atribusi korespondensi, yang menyatakan bahwa orang cenderung membuat atribusi disposisional ketika mereka percaya bahwa perilaku tersebut adalah hasil dari pilihan bebas dan mencerminkan sifat individu.
Menurut Lee Ross
Lee Ross mengembangkan konsep kesalahan atribusi fundamental, yang menunjukkan kecenderungan orang untuk terlalu menekankan faktor internal (disposisional) dalam menjelaskan perilaku orang lain dan mengabaikan faktor situasional.
Contoh kasus
Kasus di Tempat Kerja
Seorang manajer melihat bahwa karyawan A sering terlambat. Manajer mungkin membuat atribusi internal, menganggap karyawan A malas (disposisional), atau atribusi eksternal, seperti karyawan A menghadapi masalah transportasi (situasional).
Kasus Akademik
Seorang siswa mendapatkan nilai buruk dalam ujian. Siswa tersebut mungkin menyalahkan kurangnya kemampuan dirinya sendiri (atribusi internal) atau kesulitan ujian dan gangguan saat belajar (atribusi eksternal).
Kasus Sosial
Seorang teman tidak membalas pesan. Kita mungkin berpikir teman tersebut sedang sibuk (atribusi eksternal) atau menganggap teman tersebut tidak peduli (atribusi internal).
Kasus Olahraga
Seorang atlet memenangkan pertandingan. Penonton mungkin berpikir kemenangan ini karena keterampilan dan usaha keras atlet (atribusi internal) atau menganggap lawan sedang tidak dalam kondisi terbaik (atribusi eksternal).
Istilah terkait
- Atribusi Internal
- Atribusi Eksternal
- Kesalahan Atribusi Fundamental
- Model Kovariasi
FAQs mengenai Teori Atribusi
Apa itu teori atribusi? Teori atribusi adalah konsep dalam psikologi sosial yang menjelaskan bagaimana individu menginterpretasikan dan memberi alasan terhadap perilaku mereka sendiri dan orang lain.
Apa perbedaan antara atribusi internal dan eksternal? Atribusi internal mengacu pada penyebab yang berasal dari dalam diri individu, seperti sifat atau karakteristik pribadi, sedangkan atribusi eksternal mengacu pada faktor-faktor di luar individu, seperti situasi atau lingkungan.
Apa itu kesalahan atribusi fundamental? Kesalahan atribusi fundamental adalah kecenderungan untuk terlalu menekankan faktor internal dalam menjelaskan perilaku orang lain dan mengabaikan faktor situasional.
Bagaimana model kovariasi Harold Kelley menjelaskan atribusi? Model kovariasi Harold Kelley menyatakan bahwa individu menentukan penyebab perilaku berdasarkan konsensus, konsistensi, dan distingtivitas perilaku tersebut dalam berbagai situasi.
Apa peran emosi dalam teori atribusi menurut Bernard Weiner? Bernard Weiner berargumen bahwa atribusi kausal mempengaruhi emosi seseorang, yang pada gilirannya mempengaruhi motivasi dan perilaku mereka.
Apa itu teori atribusi korespondensi oleh Jones dan Davis? Teori atribusi korespondensi oleh Jones dan Davis menyatakan bahwa orang cenderung membuat atribusi disposisional ketika mereka percaya bahwa perilaku tersebut adalah hasil dari pilihan bebas dan mencerminkan sifat individu.
Bagaimana atribusi mempengaruhi perilaku kita terhadap orang lain? Atribusi mempengaruhi bagaimana kita merespons dan berinteraksi dengan orang lain, apakah kita bersikap empati, kritis, atau mendukung, tergantung pada apakah kita menganggap penyebab perilaku mereka bersifat internal atau eksternal.
Apa dampak dari kesalahan atribusi fundamental dalam kehidupan sehari-hari? Kesalahan atribusi fundamental dapat menyebabkan kesalahpahaman dan penilaian yang tidak adil terhadap orang lain, serta menghambat hubungan interpersonal yang positif.
Bagaimana kita bisa mengurangi kesalahan atribusi fundamental? Kita bisa mengurangi kesalahan atribusi fundamental dengan lebih memperhatikan konteks situasional dan mencoba memahami perspektif orang lain sebelum membuat penilaian tentang perilaku mereka.
Mengapa penting untuk memahami teori atribusi dalam psikologi sosial? Memahami teori atribusi penting karena membantu kita memahami bagaimana penilaian kausal mempengaruhi emosi, motivasi, dan perilaku kita, serta bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain dalam berbagai konteks sosial.
Referensi Teori Atribusi
- Heider, F. (1958). The Psychology of Interpersonal Relations. Wiley.
- Kelley, H. H. (1967). Attribution Theory in Social Psychology. In D. Levine (Ed.), Nebraska Symposium on Motivation. University of Nebraska Press.
- Weiner, B. (1986). An Attributional Theory of Motivation and Emotion. Springer-Verlag.
- Jones, E. E., & Davis, K. E. (1965). From Acts to Dispositions: The Attribution Process in Person Perception. Advances in Experimental Social Psychology, 2, 219-266.
- Ross, L. (1977). The Intuitive Psychologist and His Shortcomings: Distortions in the Attribution Process. Advances in Experimental Social Psychology, 10, 173-220.
- Fiske, S. T., & Taylor, S. E. (1991). Social Cognition. McGraw-Hill.
- Kelley, H. H., & Michela, J. L. (1980). Attribution Theory and Research. Annual Review of Psychology, 31, 457-501.
- Malle, B. F. (2004). How the Mind Explains Behavior: Folk Explanations, Meaning, and Social Interaction. MIT Press.
- Hewstone, M. (1989). Causal Attribution: From Cognitive Processes to Collective Beliefs. Blackwell.
- Shaver, K. G. (1985). The Attribution of Blame: Causality, Responsibility, and Blameworthiness. Springer-Verlag.